Assalamulaikum Wr.Wb.
Hai, teman- teman setelah sebelumnya
kita membahahas bab Review Fiososfi Matematika Sekolah. Pada Minggu kelima ini
saya akan membahas tentang bab Perkembangan
Matematika di Zaman Babilonia Kuno dan Mesir.
1.
Pada Zaman Babilonia Kuno
Babilonia adalah negara kuno di selatan Mesopotamia yang
sekarang bernama Irak yang terletak di wilayah Sumeria dan Akkadia. Dasar matematika
Babilonia ini diturunkan oleh bangsa Yunani yang perkembangannya sekitar abad
ke-45 SM dan bukti matematika yang tertulis berupa hasil karya dari Bangsa
Sumeria. Selain itu, lebih dari 400 lempengan tanah liat ditemukan sebagai
sumber sejarah Bangsa Babilonia yang digali sejak abad ke- 18-16 SM dan lempengan-lempengan
itu tertulis dengan menggunakan tulisan berbentuk paku.
Karya matematika
Babilonia digunakan dalam masalah pembuatan kalender, astronomi dan pengukuran
tanah. Kegiatan pengukuran tanah menunjukkan bahwa pada saat itu pengetahuan
matematika arimatika sudah berkembang.
Tidak hanya itu saja,
Babilonia juga sudah mengenal adanya
bilangan berbasis 60 atau sistem bilangan seksagesimal dan terdapat pecahan
seksagesimal. Pada zaman Babilonia terdapat empat penemuan yaitu papan Yale YBC
7289, Plimpton 322, papan Susa, dan papan Tell Dhibayi.
2. Pada Zaman Mesir
Pada perkembangan
bilangan matematika di Mesir dimulai sekitar tahun 450 SM, diamana Herodotus
seorang sejarawan Yunani mengunjungi Mesir dengan akhirnya dia menemukan ide
matematika tentang geometri saat Herodotus melihat penduduk mesir yang mengukur
pasang surutnya sungai Nil dan mengukur sawah mereka. Hal ini benar bahwa
bangsa Mesir belum mengembangkan geometri, bangsa Yunanilah yang mengembangkan
geometri.
Dalam usaha untuk mengumpulkan sejarah matematika di Mesir Kuno, sekitar ±35 abad, prasasti ditulis menggunakan huruf hieroglif dengan berupa gambar kecil yang mewakili kata – kata yang memiliki sistem bilangan basis 10. Pada saat itu bangsa Mesir kuno telah mengenal alat tulis sederhana yang menyerupai kertas disebut dengan papirus.
Dengan semakin berkembangnya zaman, penomoran
hieroglif mulai berkembang menjadi jauh lebih rapi dari sebelumnya yang disebut
dengan penomoran hieretic. Selain penulisan nomor, bangsa Mesir juga menggunakan
penulisan fraksi yaitu sebuah pecahan tunggal dalam bentuk 1/n dimana n
adalah bilangan bulat dan diwakili oleh angka hieroglif.
Sedangkan pada
perkembangan matematika di Mesir sendiri, dimulai dengan orang – orang Mesir menemukan banyak penemuan-penemuan yang kemudian
dikembangkan oleh mereka sendiri yang terkait dalam penggunaan bilangan dan
geometri. Penggunaan bilangan
tersebut berupa operasi aritmatika yang meliputi penjumlahan, perkalian, dan
pembagian. Sedangkan pada geometri sendiri terdiri dari segitiga, trapesium dan lingkaran.
Sekian, sampai jumpa di bab selanjutnya..............
0 komentar:
Posting Komentar