Assalamulaikum Wr.Wb.
Hai, teman- teman setelah sebelumnya
kita membahahas bab Perkembangan Matematika di zaman Yunani Kuno dan Persia.
Pada Minggu ketujuh ini saya akan membahas tentang bab Sejarah Perkembangan Matematika di
India Kuno dan Cina Kuno.
1. Perkembangan Matematika di India Kuno
Matematika
India atau disebut Matematika Hindu muncul pada abad ke-26 SM sampai abad ke-14 M. Terbukti dengan awalnya ditemukannya bukti arkeolog berupa bangunan, bekas sisa
peradaban yang terlihat dengan tatanan yang cukup baik di kota
Mahenjo Daro, yang merupakan tahapan pertama mengenai
perkembangan matematika di India. Tahapan mengenai
perkembangan matematika di India tidak hanya itu saja akan tetapi
terdiri dari beberapa tahapan yaitu The Sulbasutras, Panini, Pingala, The Siddhantas, Aryabhata, Brahmagupta, Bhaskara II dan terkahir Madhavan. Dalam tahapan- tahapan tersebut
matematikawan India berkontribusi dalam perkembangan matematika di India
seperti menulis beberapa karya.
Sistem bilangan india pun juga mengalami beberapa kali
perubahan. Yang awalnya berupa angka brahma lalu berkembang menjadi angka gupta
dan kemudian berkembang menjadi angka nagari. Setelah menemukan angka nol dan
nagari, angka-angka tersebut dibawa ke Arab melalui kegiatan perdagangan untuk
dikembangkan hingga menjadi angka moderen yang digunakan saat ini karena memang
penulisan angka India dirasa mudah.
2. Perkembangan
Matematika di Cina Kuno
Peradaban Cina dimulai di sepanjang Sungai Yangtse dan Sungai Kuning sama
halnya dengan peradaban Mesir di mulai di sepanjang sungai- sungai. Namun,
kronologi dari sejarah matematika di Cina kurang dipercayai
daripada di Mesir karena tidak ada satu pun versi asli dari dokumen klasik awal
di Cina yang bisa diselamatkan. Hal
itu, diduga karena pada tahun 213 SM
kaisar Qin Shi Huang Shi (Shi Huang-ti) memerintahkan untuk membakar semua buku. Lalu matematika Cina mengalami perluasan dari karya matematika yang sudah hilang, seperti buku Zhoubi Suanjing yang dianggap paling tua, selain itu ditemukan buku Jiuzhang Suanshu pada abad ke-2 M, diperkirakan buku ini sisa dari pembakaran buku yang masih selamat dan dianggap yang paling berpengaruh terhadap matematika Cina. Buku ini memuat Sembilan bab yang semuanya mencakup soal- soal matematika.
Dengan seiring berkembangnya waktu, matematika di Cina mengalami peningkatan. Hal itu ditunjukkan dengan penomoran matematika di Cina yang sudah menggunakan rod numeral atau penomoran batang dengan notasi yang sangat berbeda daripada di negara lain, Cina juga memiliki alat hitung mereka sendiri yang disebut dengan Abacus.
Selain itu juga, tokoh-tokoh matematika di Cina seperti Li Zhi, Yang Hui, Qin Jiushao dan Zhu Shijie. Dengan kegigihannya, tokoh matematikawan tersebut menemukan perhitungan-perhitungan matematika dan menulis buku sehingga muncullah penemuan- penemuan yang memperkaya pengetahuan matematika di Cina.
Sekian, sampai jumpa di bab selanjutnya..............
|
0 komentar:
Posting Komentar